Daftar Blog Saya

Mengenai Saya

Foto saya
Duma-Dama, Papua, Jamaica
SALAH DAN BENAR TIDAK JADI UKURAN KARENA SMUA MASSA BELAJAR
Bonfasius Yatipai. Diberdayakan oleh Blogger.

V I L L A G E

V I L L A G E
Boy'' Village

Sabtu, 26 Mei 2012

Bahaya Kesehatan Bahan Kimia


Bahaya Kesehatan Bahan Kimia

   
               Paparan berlebih terhadap bahan kimia tertentu dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan. Waktu adalah hal penting dalam masalah ini: berapa lama efek akan muncul dan kapan ia berakhir.
Efek Akut biasanya terjadi segera setelah terpapar. Efek tersebut biasanya tidak berlangsung lama, dan mungkin menghilang sewaktu tidak ada paparan lagi. Beberapa efek akut, seperti sakit kepala atau memar pada kulit, cenderung tidak memiliki dampak besar, tetapi untuk suatu bahan kimia yang memiliki dosis mematikan, efeknya dapat mematikan seketika.
Efek Kronis biasanya dihasilkan dari paparan dalam waktu lama. Perlu waktu lama, kadang bahkan tahunan, pengaruh paparan baru muncul. Namun, jika masalahnya telah muncul, maka dapat berlangsung lama. Efek kronis umumnya bersifat serius. Kanker dan masalah reproduksi adalah contoh efek kronis. Gangguan kesehatan lainnya yang termasuk kategori ini adalah anemia, bronkitis kronis, dan kerusakan pada hati.
Bahaya kesehatan kimia juga dibagi berdasarkan rute paparannya. Bahan kimia dapat masuk ke tubuh dan menyebakan masalah kesehatan melalui:
• Kontak dengan kulit
• Kontak pada mata
• Terhirup
• Termakan.
Beberapa bahan kimia memiliki efek berbahaya melalu rute paparan manapun. Yang lainnya, mungkin terbesar pengaruhnya melalui salah satu rute. Untuk itu sangat penting untuk mengetahui rute mana yang diperhatikan dan perlindungan terhadap paparan.
Waspada selalu terhadap bahaya kesehatan dan ambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menghindarinya.
Di bawah ini panduan umum yang perlu diperhatikan:
• Ikuti petunjuk dari pabrik dan prosedur perusahaan mengenai bahan kimia dan peralatannya
• Jangan mengambil jalan pintas
• Periksa wadah secara berkala dari kemungkinan bocor dan tutup jika tidak digunakan
• Lapokan segera jika ada tumpahan, bersihkan jika anda terlatih, memilki alat memadai, dan ditugaskan untuk pekerjaan tersebut
• Pastikan area berventilasi
• Gunakan pakaian pelindung yang direkomendasikan seperti tercantum di dalam MSDS (Lembar Data Keselamatan Bahan) dan disediakan oleh perusahaan.
• Inspeksi semua APD sebelum digunakan
• Pindahkan dan buang pakaian yang terkontaminasi dengan benar, mengacu pada prosedur perusahaan
• Jangan membawa makanan, minuman, atau rokok ke area kerja
• Cucilah tangan dan badan dengan seksama sebelum makan, minum, atau merokok
• Bersihkan alat, peralatan, dan pakaian yang terpapar bahan kimia berbahaya sebelum digunakan kembali
• Buang semua material yang terkontaminasi dengan benar
Hal penting pula untuk bertindak cepat dan tepat jika anda dan rekan kerja anda terpapar bahan kimia berbahaya. Setiap detik dapat menentukan.
Oleh karena anda tidak dapat memastikan bagaimana seriusnya paparan yang terjadi, maka mintalah pertolongan medis. Kemudian periksa MSDS untuk langkah P3K. Prosedur P3K tidak sama untuk setiap bahan, namun secara umum langkahnya adalah sebagai berikut:
• Kontak dengan kulit: Lepaskan pakaian yang terkontaminasi dan cuci kulit dengan air selama sekurang kurangnya 15 menit
• Kontak pada mata: Bilas mata dan kelopak dengan air selama sekurang-kurangnya 15 menit
• Terhirup: Bawa korban ke area berudara segar segera. Korban mungkin memerlukan bantuan pernapasan
• Termakan: Dapatkan pertolongan medis segera. Ikuti petunjuk di dalam MSDS secara seksama. Beda bahan kimia memerlukan perlakukan yang berbeda pula


PELAKU PENEMBAKKAN DI AREAL FREEPORT BUKAN OPM

Pelaku Penembakkan dia areal Freeport bukan OPM



               
 Kapolres Mimika AKBP Moch Sagi memastikan bahwa pelaku penembakkan dia area kerja PT Freeport Indonesia tepatnya di mile 37 beberapa waktu lalu yang menewaskan dua petinggi Security bukan anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Penegasan tersebut disampaikan oleh Kapolres Mimika AKBP Moch Sagi saat memberikan keterangan pers kepada sejumlah wartawan Rabu 27/4 , di rumah makan Nyiur Melambai, Timika-Papua. Menurut Sagi bahwa kesimpulan sementara dari hasil penyelidikan menunjukkan bahwa pelaku penembakkan yang menewaskan Daniel Mansawan dan haris Siregar di Mile 37 , adalah bukan kelompok bersenjata maupun OPM.

“Pelaku penembakkan bukan dari kelompok bersenjata atau biasa disebut OPM, akan tetapi pelakunya adalah orang yang ingin mengganggu stabilitas keamanan di timika,” tegas Sagi.

Dikatakan oleh Sagi, bahwa sejauh ini pihak Kepolisian belum bisa memastikan siapa pelaku dan apa motif dari penembakkan tersebut, namun pihak Kepolisian akan berusaha semaksimal mungkin untuk mengungkap siapa pelaku. Dijelaskan olehnya, bahwa salah satu kendala yang ditemui dilapangan untuk mengungkap dengan cepat siapa pelaku penembakkan tersebut, adalah lokasi TKP tidak di dukung dengan signal operator seluler.

Namun sejauh ini pihak Kepolisian sudah memeriksa lebih dari 34 orang saksi terkait kasus tersebut, dan seluruh penyelidikan kasus yang terjadi di tangani langsung oleh Polda Papua. Dan sejauh ini pihaknya belum bisa memberikan keterangan dari hasil penyelidikan, karena masih menunggu hasil dari Labfor tim Forensik.

Lebih lanjut Sagi membantah bila ada pihak-pihak yang mengatakan bahwa aparat Kepolisian terkesan lamban dan menutup-nutupi hasil penyelidikan. Menurutnya Pihak Kepolisian sangat serius dan terus menyelidikan kasus penembakkan tersebut, dan sudah memerintahkan jajaran Polres Mimika untuk bekerja secara maksimal, dirinya juga sudah sampaikan kepada seluruh jajarannya bila sudah ada hasil nya akan disampaikan secara terbuka kepada publik. (husyen abdillah)


Tentang Kecaman Terhadap Freeport : Dari Belerang Hingga Tambang Emas




JUBI — Awalnya hanya di Erstberg. Dari sanalah Freeport mulai merambah gunung lain bersama kecaman yang melekat padanya.
Freeport berdiri pada tahun 1912. Awalnya hanya perusahaan kecil penambang belerang. Pada 1940, Freeport kemudian mulai mengembangkan sayapnya dengan membuka pertambangan Nikel di Kuba.
Namun tak bertahan lama karena diambil paksa oleh Fidel Castro. Setelah hasil dari berbagai tambang mereka mengalami penurunan, berbekal catatan peneliti Belanda, tahun 60an mereka menelusuri bumi Papua.
Menakjubkannya, disitu mereka menemukan kandungan tembaga 13 juta ton diatas permukaan tanah. Kandungan itu kelak menjadikan Freeport sebagai tambang tembaga ketiga terbesar didunia. Dalam tahun 1972,
Freeport melakukan ekspor perdana konsentrat tembaga. Saat itu Amerika Serikat lagi dilanda perang habis-habisan dengan Vietnam. Harga tembaga melangit. Penambanganpun digenjot besar-besaran.
Alhasil Freeport menangguk keuntungan yang sangat besar. Dengan kekayaannya itulah, Freeport mengakuisisi Mc Moran Oil and Gas, dan mengubah namanya sendiri menjadi Freeport Mc Moran. Gunung Rumput di Tembagapura, yang kelak disebut pula sebagai Gunung Emas, mulai dikelola Freeport pada 1988. Sebelumnya kandungan emas ini telah ditemukan tahun 1936 oleh peneliti Belanda.



Setelah tembaga terbesar ketiga, kini Freeport memiliki tambang emas terbesar pertama di dunia. Keuntungannya memang menggila. Pada Januari 2001, harga Tembaga hanyalah US$ 2.13/kg. Pada Januari 2005, harganya naik menjadi US$ 3.70/kg dan meroket pada Januari 2006 menjadi US$ 5.43/kg alias 250% dibanding 5 tahun sebelumnya.
 Harga emas juga demikian. Pada awal 2001 masih sekitar US$ 9.000/kg, meningkat menjadi US$ 15.900/kg di awal tahun 2005, dan kini melangit hingga lebih dari US$ 18.900/kg. Saham terbesar diperusahaan ini adalah milik milik Freeport Mc Moran, 81.2 %.
Pemerintah Indonesia hanya memiliki 9.4 % saham. Sedangkan, sisa saham sebesar 9.4%, dimiliki oleh Indocopper Investama, yang ternyata 100% saham perusahaan ini dimiliki Freeport Mcmoran juga. Dalam perkembangannya, Freeport Mcmoran berencana melepas Indocopper Investama.

Hasil yang gemilang, emas yang banyak, ternyata tak membawa Freeport pada sebuah jalan yang mulus. PT. Freeport Indonesia dari tahun ke tahun selalu diumpat. Dikecam dan dikritik. Beberapa diantaranya bahkan melakukan unjukrasa menentang keberadaan Freeport. Pada beberapa peristiwa, penembakan dan kekerasan juga mewarnai aktivitas karyawan dalam areal PT. Freeport. Hingga pertengahan Juli kemarin, penembakan, bahkan terhadap karyawan terjadi hingga membuat seluruhnya angkat kaki dan cuti.
Bagi sejumlah kalangan, insiden penembakan yang terjadi berturut-turut itu dinilai tidak lepas dari rangkaian persoalan ketidakadilan yang timbul akibat beroperasinya PT. Freeport Indonesia. “PT. Freeport menimbulkan kejahatan ekologi, tragedi kemanusiaan dan
penjajahan ekonomi bangsa,” ungkap Direktur Eksekutif Nasional Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Berry Nahdian Forqan di Jakarta.




Berry menegaskan, kekerasan yang terjadi di Papua akibat adanya ketidakadilan dengan diberikan ruang sangat besar oleh Pemerintah kepada PT Freeport untuk mengeksploitasi kekayaan tanah Papua. “PT Freeport mengeksploitasi dan mengakses kehidupan politik, ekonomi, dan sosial rakyat Papua. Ketika sudah kebablasan, pemerintah tidak berdaya,” ujarnya.
Kekerasan, perusakan lingkungan, dan ketidakadilan sosial, paparnya, telah melekat dalam sejarah operasi PT Freeport di Papua yang mulai beroperasi sejak tahun 1967. “Jangan hanya melihat persoalan pada kelompok-kelompok tertentu di Papua yang melakukan kekerasan,” ucapnya. 
Untuk itu, lanjut Berry, jalan keluar untuk mengatasi segala kekerasan dan ketidakadilan yang selama ini terjadi di Papua adalah dengan menghentikan total operasi PT Freeport. “SBY jika punya komitmen terhadap rakyat Papua harus menghentikan operasi PT Freeport,” lontarnya. Pemerintah, tambahnya, juga harus membentuk komite independen yang beranggotakan pakar hukum, lingkungan, sosial untuk mengkaji ulang segala aspek, mulai dari HAM, ekologi, sosial, hingga ekonomi.

Selain itu, langkah lain, pemerintah memfasilitasi konsultasi publik yang menghadirkan rakyat Papua terutama masyarakat sekitar PT. Freeport untuk mendapatkan gambaran sebenarnya yang selama ini terjadi. “Sambil langkah-langkah tersebut berjalan, lakukan penegakan hukum terhadap kerusakan lingkungan serta HAM,” ujarnya. Jika benar operasi ditutup. PT. Freeport juga, kata dia, harus bertanggung jawab terhadap ekologi serta seluruh pekerja. “Para pekerja bisa dialihkan untuk pemulihan ekologi dan ekonomi,” kata Berry

Ulah Jahat Freeport


Dalam buku “Freeport, Bagaimana Pertambangan Emas dan Tembaga Raksasa “Menjajah” Indonesia?” yang ditulis, Torry Kuswardono, Siti Maimunah, dkk, WALHI - JATAM, 2006, disebutkan, sebenarnya sejarah konglomerasi sumber daya alam Freeport McMoran Copper and Gold melibatkan banyak pemegang saham, merger, juga peralihan kepemilikan.
Dalam pengoperasiannya, Freeport McMoran menduetkan pebisnis dengan pejabat dan politisi di Amerika Serikat. Hal ini dimaksudkan sebagai pelicin upaya ekspansi perusahaan dalam mengakumulasi kapital dipelbagai penjuru dunia, tak terkecuali di Papua.
Sebut misalnya, Henry Kissinger, mantan Menlu Amerika Serikat, yang menjadi direktur perusahaan. Dalam kiprahnya, Freeport McMoran berhasil menyediakan sekitar $730,000 bagi anggota-anggota Kongres AS, meliputi Presiden Clinton (dulunya) dan Partai Demokrat.
PT. Freeport Indonesia adalah anak perusahaan yang didirikan oleh Freeport McMoran Copper and Gold Inc. Freeport Indonesia telah melakukan eksplorasi di dua tempat di Papua, masing-masing tambang Erstberg (dari 1967) dan tambang Grasberg (sejak 1988).

Sejak eksplorasi digulirkan PT. Freeport Indonesia, sejumlah kejahatan serius muncul. Pertama, penghancuran terhadap lingkungan secara sistematik, terus-menerus, dan sengaja. Kedua, kejahatan pelanggaran pajak.
Ketiga, kejahatan kemanusiaan, berupa pemusnahan hak dasar ketujuh suku di sekitar lokasi pertambangan PT. FI. Bahkan, pada tahun 2003, PT Freeport Indonesia mengakui telah membayar TNI untuk mengusir para penduduk setempat dari wilayah mereka. Lebih jauh, menurut laporan New York Times pada Desember 2005, jumlah yang telah dibayarkan senyampang tahun 1998-2004 mencapai hampir 20 juta dolar AS.
Seorang ahli antropologi Australia, Chris Ballard, yang pernah bekerja untuk Freeport, dan Abigail Abrash, seorang aktivis HAM dari Amerika Serikat, memperkirakan, sebanyak 160 orang telah dibunuh oleh aparat militer antara tahun 1975–1997 di daerah tambang dan sekitarnya.

Pembunuhan tersebut berjalan dengan kemiskinan yang menimpa warga asli di Timika. Torry Kuswardono, dan Siti Maimunah menyebutkan, sejak tahun 1971, warga suku Amugme telah dipindahkan ke luar dari wilayah mereka ke wilayah kaki pegunungan.
Tak pelak, sejak itu, perlahan tapi pasti, kondisi alam Amungme hancur melebur. Kehidupan suku Amungme, Kamoro, Dani, Nduga, Damal, Moni, dan Mee (Ekari) pun makin terhimpit kemiskinan dan kesengsaraan tanpa batas.

Tengok saja. Saat orang Papua mengais rezeki, menambang tailing di Kali Kabur Wanomen, mereka dihalau secara kasar oleh Satpam PT. Freeport dan aparat keamanan Indonesia, mereka ditembak dan jatuh korban. Tidak terbayangkan, yang mereka usir adalah saudara sendiri yang mengais secuil rezeki dari limbah gunung kemakmuran milik kita. Apakah untuk mendapat emas sebesar butir pasir di limbah industri PT Freeport rakyat Indonesia harus kehilangan nyawanya?

Rasa sedih menyergap manakala disadari ada kota modern, Kuala Kencana, dekat Timika, tempat para petinggi PT. Freeport bersemayam. Sementara 6-7 kilometer dari kota itu ada rumah yatim piatu Papua yang taraf kehidupannya sama seperti sebelum mereka “ditemukan”. Dalam radius itu, bisa ditemukan saudara-saudara kita yang masih mengenakan koteka. Entahlah. Kapan semua itu berakhir? (Tim Jubi/JR)

Selasa, 22 Mei 2012

TIDAK TERPENGARUH OLEH BUDAYA SUKU LAIN




         KATAKAN TIDAK PADA SAPUSA
             Katakan Tidak pada Sapusa,Berarti Tidak Ikut Menyanyi Lagu Sapusa,Tidak Me- Rekam Lagu-Lagu Sapusa entah di Hendphone (HP),di Radio,Maupun Alat Bantu lain-nya.
Kawan-ku Sebelum kau Merubah Diri Sendiri ,Jangan Harap Kau mau Rubah Diri orang lain.Bagimana Kau mau mengajak Orang Lain Untuk Katakan “Tidak Pada Sapusa”. Sedangkan Kau sendiri Masih Cinta Lagu Sapusa dan Ikut Menyani,Merekam dan Melakukan-nya.
PERUBAHAN Itu di mulai Dari Diri Pribadidan kekelompok,maka di sana akan Tercipta suatu Perubahan.
             Kawan-Ku,...Ketahuilah,...dan Sadrlah,...Bahawa;
TUHAN ALLAH Menempatkan Setiap SUKU di setiap Daerah dengan Budaya Mereka Masing-Masing,Demikian juga Budaya SUKU MIGANI di Tanah Migani. Budaya Suku Migani di Berikan Oleh TUHAN ALLAH Kepada Moyang Migani untuk diteruska dari Generasi ke Generasi.
Ataukah,.?Moyang Pernah Belajar kah..?Mengenai Bagaiman cara Buat Rumah,.? Bagimana cara menyanyi,.?Bagimana Cara buat Kebun,.?Bagimana Cara buat Cawat dan Koteka,.?Dan Cara-Cara lain-lain,...!!! KOMISI Rasa TIDAK,..?karena Budaya ini Berikan itu di berikan Cuma-Cuma Oleh TUHAN ALLAH Kepada Tiap-Tiap SUKU di Setiap Daerah da n Wilayah Utuka di Teruskan Dari Generasi Ke Generasi.
              Mulaii Saat Ini Generasi Harus  Sadar dan Sadar Akan Hal ini,karena Cara yang selalu digunakan Olehh non-kolonial di Belahan Dunia mana saja adalah Bagimana Meng-“Hancur-kan Budaya kaum Pribumi”. Ketika Budaya Pribumi Sudah dihancurkan ,maka “Jati Diri” sebagai orang pribumi ter- Hilang ;jika kini yang yang terjadi,maka “Dasar Pijakan” Ter-hilang Hancur dan “Kehilangan Arah Hidup”,Setelah budaya di hancur-kan dan di munah-kan Oleh neo-kolonial,maka neo-kolonial “Akan Menguasai Tanah dan Kekayaan Alam Kaum Pribumi”. Begitu Tanah dan kekayaan Alam sudah di kuasai oleh neo-kolonial,maka habis juga kaum pribudi di atas tanah leluhur mereka.
               Kawan-ku,...sadarlah,... dan Bukalah mata-Mu,...Dan Lihatlah,...!!!
Budaya Migani Saat Ini Sudah Ter-Kikis dengan sendiri-nya dan dan Punah Dari Bumi Daerah Migani. Jika Generasi  Saat Ini Tidak Sadar Akan Hal ini,Maka Budaya Migani Akan Punah dan Punah Dari  Bumi Migani.
Hanya Ikan Saja Yang Dengar Telinga Sebelah Dan
             Tembus Telinga sebelah.
        Manusia Cukup Kasih Tau 1 kali

  Kebenran Dapat diSalah-kan,Tetapi Tidak dapat Dikalah-kan,Kaerna
                           kebenaran Tetaplah Kebenaran.


                      SALAM PERUBAHAN,....!!!


         Apa Yang Engkau Tabur Kini,Engkau Akan Menuainya